Kamis, 22 April 2021

Cara Paksa Mematikan Service Windows

Cara Paksa 
Mematikan Service Windows yang Bandel

Pernahkah anda menemukan windows services yang bandel? Seringkali windows services yang sudah dimatikan kembali aktif sendiri setelah beberapa waktu, bahkan setelah komputer restart window service aktif lagi meskipun sudah didisable. Masalahnya beberapa service window tidak kita butuhkan, dan hanya membuat komputer berat. Misalnya Printer spooler jika tidak pakai printer, server, Remote Desktop, hingga windows update dan BITS. Selengkapnya Anda bisa melihat pula beberapa windows services yang jarang dipakai.
Baru baru ini kejadian menyebalkan yang saya alami adalah aktifnya kembali service Windows Update yang sudah saya matikan sejak lama. Alhasil windows mendownload update dan meminta upgrade tanpa sepengetahuan saya. Kuota internetpun terkuras, namun beruntung proses windows update bisa dimatikan dan dicegah. Nampaknya pada Windows 10, windows update lebih dipaksakan sehingga windows update service tidak bisa dimatikan dengan cara biasa alias bandel.
Cara Unik dan Paksa mematikan Windows Services

Berangkat dari pengalaman di atas akhirnya saya coba oprek dan akali, bagaimana caranya supaya windows services ini benar-benar bisa dimatikan tanpa aktif kembali alias nonaktif permanen. Dan ternyata solusinya tidak jauh-jauh amat, masih ada di seputar windows service sendiri. Inti triknya adalah dengan membuat komputer bingung karena kredensial yang salah wkwk 😀 So, berikut cara paksa stop service windows yang bandel supaya tidak aktif permanen:

Cara “Paksa” Stop Mematikan Service Windows yang Bandel
  1. Buka windows services dengan menjalankan run (Start + R) dan menekan kombinasi shortcut “services.msc”. Atau bisa pula dari task manager (Ctrl + Shift + Esc) -> pilih tab Services -> Klik Open Services di bagian bawah.
  2. Cari windows services yang ingin dimatikan permanen, misalnya Windows Update.
  3. Dobel Klik nama servicenya, jika service sedang aktif berjalan tolong dimatikan dulu (klik stop pada service status).
  4. Selanjutnya pilih tab “Log On” pada bagian atas, dan Pilih “This Account” untuk mencari nama akun komputer Anda.
  5. Pilih “Browse” lalu Advance -> Find Now.
  6. Pada kolom bagian bawah akan muncul nama akun komputer Anda, pilih itu dan klik OK 2 kali untuk menutupnya.
  7. Nah pada kolom password, gunakan password ngaco, heheh… misal 123456 atau apa saja bebas. Di sinilah inti triknya, windows tidak akan meminta konfirmasi password baik jika komputer menggunakan password ataupun tidak. Jadi jika diisi dengan password asalpun tidak mengapa.
  8. Kembali ke tab General dan pilih disable pada startup type (udah ga ngaruh sih). Dan jangan lupa klik Apply.
  9. Sampai tahap ini sudah oke, tapi bisa juga ditambah langkah opsional yaitu pada tab “Recovery” Pilih “Take No Action” pada First Failure dan Second Failure

Nah sekarang sudah paham kan maksud saya? Jadi windows service nantinya hanya akan dijalankan oleh akun tertentu saja, yaitu yang kita pilih tadi. Sementara untuk menjalankan service tersebut dibutuhkan password, dan passwordnyapun salah. Akhirnya ya komputer bingung dan embungeun menjalankan service tersebut. Jadi untuk ke depannya windows service itu tidak akan aktif kembali. Cara ini sangat ampuh dan bisa diterapkan pada segala jenis service window. Namun jika ada yang masih saja bandel, Anda tetap bisa mengakalinya dengan menonaktifkan services via task scheduler. Trik membuat komputer bingung ini bukan yang pertama kali saya lakukan. Senada dengan itu saya juga membuat proses windows update bisa dihentikan dan tidak dilanjutkan karena file yang salah. Hmm… apa lagi nih? Penasaran caranya? Silahkan simak pada Trik Ampuh Mengatasi Windows Update Assistant di artikel sebelah, selamat mencoba

menonaktip windows service

 Salah satu cara mempercepat dan meningkatkan kinerja PC atau komputer dapat dilakukan dengan menonaktifkan / men disable Windows services. Windows service merupakan aplikasi yang berjalan di belakang layar namun tetap meminta sumber daya komputer seperti memory, prosesor bahkan data internet. Windows service sendiri memiliki fungsi bermacam-macam, dari mulai service yang diperlukan agar komputer berjalan dengan normal seperti Themes, Windows Audio, Power, Installer dan lainnya. Service ini sifatnya critical atau jika dimatikan akan membuat sistem tidak stabil.

Selain itu adapula service yang berhubungan dengan konektivitas, networking atau sharing, seperti bluetooth support services, printer (baca juga canggihnya printer 3D), WLAN auto config, Connection manager dan lain-lain. Adapula windows service yang sebenarnya tidak begitu penting dan hanya diperlukan sesekali bahkan tidak sama sekali seperti Application Experience. Dan jenis windows service terakhir adalah service yang dibuat oleh pihak ketiga seperti software antivirus atau aplikasi lainnya.
Nah, dengan mengetahui jenis dan kegunaan windows service, kita dapat memilah dan memilih mana saja service memang diperlukan atau bahkan dinonaktifkan. Cara mendisable windows service yang tidak diperlukan ini mudah saja, tekan tombol Start + R (Run) (lihat daftar Run Command Baru Windows 8) ketik services.msc, setelah daftar Windows service terbuka klik dua kali nama service dan pada opsi startup type pilih “disabled” lalu klik OK dan selesai. Dan jika windows service tersebut masih bandel atau aktif lagi setelah dimatikan, Anda bisa coba cara paksa mematikan window services ini. Adapun berikut adalah beberapa Windows Service yang patut Anda pertimbangkan untuk didisable atau dinonaktifkan:

  1. Device Setup Manager: Jika Anda tidak berencana menginstal software baru, maka ada baiknya service ini dinonaktifkan.
  2. Diagnostic Policy Service: service ini hanya berguna mendiagnostik masalah umum komputer, menurut saya pribadi service ini tidak begitu diperlukan toh solusi permasalahan komputer dewasa ini dapat ditemukan dengan mudah dari internet.
  3. Distributed Link Tracking Client: Hanya dipakai jika komputer terhubung dalam jaringan saja.
  4. Function Discovery Resource Publication: Sama halnya dengan service sebelumnya (network only).
  5. IP Helper: Hanya dipakai dalam konektivitas tunnelling IPv6.
  6. Offline Files: Cara kerjanya seperti offline cache pada browser, matiin aja deh.
  7. Program Compatibility Assistant Service: Sesuai dengan namanya, hanya memantau kompatibilitas program.
  8. Performance Logs & Alerts: Hanya mencatat log performa komputer (baca juga Software Test Performa Komputer).
  9. Print Spooler: Jika komputer Anda tidak terhubung dengan printer atau tidak akan pakai printer dalam waktu dekat, maka lebih baik matikan saja service ini.
  10. Remote Registry: Service ini memungkinkan orang lain memantau dan mengelola registry pada komputer kita (mending jangan yah 😆 ). Tapi ini adalah salah satu fitur baru, sama seperti fitur Remote Dekstop yang muncul pada semua Windows 8 (lihat perbandingan Windows 8, Pro, Enterprise dan Windows RT)
  11. Server: Sama dengan poin sebelumnya
  12. Secondary Logon: Jika yang pake komputer hanya Anda dan tidak ada User Account lainnya, maka lebih baik disable fitur ini. Namun lain halnya jika Anda memiliki User Account lain misalnya dengan kredensial administratror maka jangan matikan service ini. (lihat cara membuat user account administrator di windows 8)
  13. SSDP Discovery: Hanya dipakai dalam komputer dengan jaringan.
  14. Windows Error Reporting Service: Bertugas melaporkan program yang error dan membuat log saja.
  15. Windows Image Acquisition (WIA): Jika komputer tidak terhubung dengan scanner atau kamera, disable saja.
  16. Windows Search: Memproses file indexing untuk mempermudah pencarian file di komputer, namun karena proses indexingnya lama saya sarankan matikan saja servis ini. Sebagai solusinya, Anda dapat menggunakan software alternatif pencarian file windows yang lebih cepat dan lebih baik.
  17. Windows Time: Bertugas melakukan sinkronisasi waktu sistem dengan waktu internet secara otomatis, optional
  18. Windows Update: Mendownload update windows di belakang layar, hati-hati bisa memakan bandwidth dan menyita data internet kita. Anda bisa mematikan service ini dan sebagai alternatifnya Anda dapat melakukan Windows Update secara manual.

Banyak manfaat yang kita dapatkan dari men-disable Windows Service yang jarang dipakai ini, diantaranya mempercepat proses boot dan startup komputer karena jumlah proses services berkurang. Selain itu pemakaian memory (RAM) pun akan semakin ringan. Selain itu, untuk menyempurnakan kesehatan komputer kita, ada baiknya pula selalu cek Event Viewer untuk mengetahui segala aktifitas yang terjadi pada windows secara lengkap termasuk error log dan cara memperbaikinya. Simak caranya lebih lengkap pada Fungsi kegunaan dan cara memakai event viewer. Demikian, selamat mencoba dan semoga bermanfaat…

 

Menghapus instalan atau menghapus aplikasi dan program di Windows 10

Ada berbagai cara untuk menghapus aplikasi dan program, jika tidak dapat menemukan aplikasi atau program yang dicari, Anda dapat mencoba di lokasi lain. Perlu dicatat bahwa beberapa aplikasi dan program merupakan bawaan Windows dan tidak dapat dihapus instalannya. Anda dapat mencoba untuk memperbaiki program terlebih dahulu jika program hanya tidak berfungsi dengan benar.

Menghapus instalan dari menu Mulai

  1. Pilih Mulai  dan cari aplikasi atau program di daftar yang diperlihatkan.

  2. Tekan terus (atau klik kanan) aplikasi, lalu pilih Hapus instalan.

Menghapus instalan dari halaman Pengaturan

  1. Pilih Mulai , lalu pilih Pengaturan  > Aplikasi Aplikasi & fitur. Atau cukup klik tautan pintasan di bagian bawah artikel ini.

  2. Pilih aplikasi yang ingin dihapus, lalu pilih Hapus instalan.

Menghapus instalan dari Panel Kontrol (untuk program)

  1. Dalam kotak pencarian di taskbar, ketik Panel Kontrol lalu pilih dari hasil.

  2. Pilih Program Program dan Fitur.

  3. Tekan terus (atau klik kanan) program yang ingin dihapus, lalu pilih Hapus instalan atau Hapus instalan/Ubah. Kemudian, ikuti petunjuk di layar.

Butuh bantuan lain?

Senin, 19 April 2021

Microsoft Windows





Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Microsoft Windows
Windows darkblue 2012.svg
Perusahaan / pengembangMicrosoft
Diprogram dalamCC++ dan bahasa rakitan[1]
KeluargaWindows 9xWindows CE dan Windows NT
Status terkiniAktif
Model sumberSumber tertutup / Sumber berbagi
Rilis perdana20 November 1985; 35 tahun lalu (bernama Windows 1.0)
Target pemasaranKomputer pribadi
Ketersediaan bahasaMulti bahasa
Metode pemutakhiranWindows UpdateWindows Anytime UpgradeWindows StoreWindows Server Update Service
Dukungan platformARMIA-32x86-64 dan Itanium
Jenis kernelHibrid (keluarga Windows NT), DOS (16-bit Windows dan seri Windows 9x/ME)
AntarmukabawaanGrafis (Windows Shell)
LisensiPerangkat lunak komersialproprietari
Situs web resmimicrosoft.com/windows



Microsoft Windows atau yang lebih dikenal dengan sebutan Windows saja adalah keluarga sistem operasi. yang dikembangkan oleh Microsoft, dengan menggunakan antarmuka pengguna grafis.

Sistem operasi Windows telah berevolusi dari MS-DOS, sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks dan command-line. Windows versi pertama, Windows Graphic Environment 1.0 pertama kali diperkenalkan pada 10 November 1983, tetapi baru keluar pasar pada bulan November tahun 1985, yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan komputer dengan tampilan bergambar. Windows 1.0 merupakan perangkat lunak 16-bit tambahan (bukan merupakan sistem operasi) yang berjalan di atas MS-DOS (dan beberapa varian dari MS-DOS), sehingga ia tidak akan dapat berjalan tanpa adanya sistem operasi DOS. Versi 2.x, versi 3.x juga sama. Beberapa versi terakhir dari Windows (dimulai dari versi 4.0 dan Windows NT 3.1) merupakan sistem operasi mandiri yang tidak lagi bergantung kepada sistem operasi MS-DOS. Microsoft Windows kemudian bisa berkembang dan dapat menguasai penggunaan sistem operasi hingga mencapai 90%.

Sejarah Singkat Windows

Dimulai dari DosShell for DOS 6 buatan Microsoft dan inginnya Microsoft bersaing terhadap larisnya penjualan Apple Macintosh yang menggunakan GUI (Graphical User Interface), Microsoft menciptakan Windows 1.0 Nama ini berasal dari kelatahan karyawan Microsoft yang menyebut nama aplikasi tersebut sebagai Program Windows (Jendela Program). Windows versi 2 adalah versi Windows pertama yang bisa diinstal program. Satu-satunya program yang bisa ditambahkan adalah Microsoft Word versi 1. Windows versi 3 menjanjikan aplikasi tambahan yang lebih banyak, kelengkapan penggunaan, kecantikan user interface atau antarmuka dan mudahnya konfigurasi. Windows versi 3.1 adalah versi Windows yang bisa mengoptimalisasi penggunaannya pada prosesor 32-bit Intel 80386 ke atas. Windows versi 3.11 adalah versi Windows terakhir sebelum era Start Menu. Windows 3.11 pun adalah versi Windows pertama yang mendukung networking/jaringan. Versi Hibrida dapat dijalankan tanpa MS-DOS. Versi Hibrida tersebut menginstalasi dirinya sendiri dengan DOS 7. Tidak seperti Windows versi 16-bit yang merupakan shell yang harus diinstalasi melalui DOS terlebih dahulu. Aplikasinya pun berbeda. Meskipun Windows 9X dapat menjalankan aplikasi Windows 16-bit, namun Windows 9X memiliki grade aplikasi sendiri - X86-32, Windows 9X sangat terkenal dengan BSOD (Blue Screen of Death).

Versi-versi Windows[sunting | sunting sumber]

Logo Microsoft Windows yang didesain ulang oleh Microsoft saat merilis Windows XP, yang digunakan hingga 4 Desember 2006
Logo Microsoft Windows per bulan Oktober 2012 saat merilis Windows Server 2012 dan Windows 8

Sudah dirilis[sunting | sunting sumber]